Manusia memang rentan terserang pilek karena hal-hal ringan seperti perubahan musim, namun apakah kucing juga bisa mengalaminya? Jawabannya adalah ya! Flu kucing, yang juga dikenal sebagai infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), memiliki banyak gejala yang mirip dengan pilek pada manusia. Jika kucing kesayangan Anda bersin-bersin atau hidungnya berair, kemungkinan besar ia sedang mengalami flu kucing. 

Flu kucing biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus dan sangat menular di antara sesama kucing. Kucing yang sering bermain di luar rumah atau yang menghabiskan waktu di tempat penitipan hewan lebih rentan terserang flu karena interaksi mereka yang meningkat dengan kucing lain. Meskipun flu kucing tidak dapat menular ke manusia, penting untuk mengetahui cara mengobati kucing pilek agar pemulihannya cepat. Dalam panduan ini, kita akan membahas gejala, penyebab, dan cara penanganan yang tepat.

flu kucing

Penyebab Flu Kucing 

Flu kucing umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Namun, faktor lain seperti infeksi bakteri, alergi, dan paparan iritan juga dapat membuat kucing Anda mengalami gejala pilek. Flu yang disebabkan oleh virus umumnya tidak menular ke manusia, tetapi dapat menyebar ke hewan lain seperti kucing atau anjing. Beberapa virus atau penyebab umum flu kucing meliputi: 

  • Feline Herpesvirus 
    Salah satu penyebab utama flu kucing, virus ini menyebar dengan mudah melalui air liur, lendir, atau berbagi mangkuk makanan dan air. Kucing yang terinfeksi dapat mengalami gejala selama beberapa hari hingga minggu. Bahkan setelah sembuh, beberapa kucing tetap menjadi pembawa virus seumur hidup dan dapat mengalami kekambuhan saat stres atau sistem kekebalan tubuhnya melemah. 

  • Feline Calicivirus 
    Virus lain yang sangat menular, dapat menyebabkan gejala pilek serta sariawan, pneumonia, dan penumpukan cairan di paru-paru. Mirip dengan herpesvirus, virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau barang-barang yang terkontaminasi. Anak kucing berusia 8–12 minggu sangat rentan, tetapi umumnya penyakit ini akan sembuh dalam waktu seminggu. 

  • Alergi dan Iritasi Hidung 
    Selain virus, kucing dapat mengalami gejala seperti pilek akibat alergi terhadap debu, jamur, parfum, asap rokok, atau bahkan makanan. Alergi dapat menyebabkan bersin, mata berair, batuk, dan gatal-gatal pada kulit.

  • Benda Asing di Hidung 
    Kucing yang penasaran mungkin secara tidak sengaja menghirup partikel kecil seperti rumput, bola bulu, atau benang mainan. Ketika tersangkut di saluran hidung, benda-benda ini dapat menyebabkan bersin, keluarnya cairan dari hidung, dan kegelisahan. 

Apa Saja Gejala Kucing Pilek?

Jika kucing Anda terserang flu, atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), Anda mungkin akan melihat beberapa tanda berikut, yang bervariasi tergantung tingkat keparahannya: 

  • Bersin 

  • Hidung meler atau berair 

  • Mata berair 

  • Demam ringan 

  • Nafsu makan berkurang 

  • Batuk 

  • Keluarnya cairan dari mata atau hidung

  • Lesu atau tidak aktif 

  • Luka di area mulut 

  • Ulkus kornea

Bagi banyak kucing, gejala-gejala ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar tujuh hingga sepuluh hari. Namun, beberapa kucing mungkin mengalami komplikasi yang lebih serius, seperti:

  • Keluarnya cairan kuning kehijauan dari mata atau hidung

  • Hidung tersumbat parah yang memengaruhi indra penciuman atau perasa

  • Kehilangan nafsu makan total 

  • Pneumonia 

  • Batuk parah 

  • Kesulitan bernapas

Mengenali gejala-gejala flu kucing ini sejak dini dapat membantu Anda menentukan langkah pengobatan yang tepat. Pada beberapa kasus yang parah, kucing Anda mungkin memerlukan rawat inap. 

Cara Mengobati Kucing Pilek

Perawatan yang tepat untuk flu kucing memerlukan kombinasi antara penanganan oleh dokter hewan dan manajemen di rumah. 

Langkah Perawatan oleh Dokter Hewan

  • Diagnosis: Dokter hewan mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil sampel dari hidung atau mata, dan melakukan pencitraan seperti rontgen jika dicurigai adanya pneumonia. 

  • Pengobatan: Obat-obatan mungkin termasuk antibiotik untuk infeksi sekunder, obat antivirus, atau perawatan suportif seperti tetes saline, nebulisasi (terapi uap), atau terapi oksigen. 

Tips Perawatan di Rumah

  • Jaga Kenyamanan: Pastikan kucing Anda tetap hangat, nyaman, dan terhidrasi dengan baik.

  • Bersihkan Wajah: Bersihkan cairan dari hidung atau mata kucing dengan lembut menggunakan kapas yang dibasahi air hangat.

  • Isolasi: Pisahkan kucing yang terinfeksi dari hewan lain untuk mencegah penyebaran virus.

  • Jaga Kebersihan: Bersihkan mangkuk makan, kotak pasir, dan tempat tidur secara teratur. 

  • Kualitas Udara: Jaga kualitas udara di rumah Anda tetap baik dan kurangi tingkat stres pada kucing. 

  • Terapi Uap: Bawa kucing Anda ke kamar mandi. Tutup pintu dan nyalakan shower air panas hingga ruangan menjadi beruap. Biarkan kucing berada di dalam selama 10–15 menit. Terapi uap hangat ini dapat dilakukan 1–3 kali sehari untuk membantu melegakan pernapasannya. 

  • Pantau Gejala: Amati tanda-tanda yang memburuk seperti kesulitan bernapas atau kehilangan nafsu makan sepenuhnya. 

Langkah Tambahan di Rumah:

  • Pastikan kucing Anda terus makan dan minum. Anda bisa menghangatkan makanannya agar lebih menarik dan mudah ditelan.

  • Jaga agar kucing tetap hangat dengan meletakkan selimut tambahan di tempat tidur atau area favoritnya.

Catatan Penting: Jangan pernah memberikan obat flu manusia kepada kucing Anda. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan resep obat yang tepat jika kucing Anda sakit. 

cara mengobati kucing pilek

Kapan Kucing Perlu Dibawa ke Dokter Hewan?

Pada kebanyakan kasus, flu kucing tidak berbahaya dan akan sembuh dalam satu hingga dua minggu. Namun, penting untuk memantau kesehatan mereka dengan cermat. Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan pada hari keempat, inilah saatnya untuk mencari perawatan dokter hewan, karena flu yang tidak kunjung sembuh dapat berkembang menjadi pneumonia. 

Hal ini sangat penting untuk kucing senior, anak kucing, dan kucing dengan kondisi medis lain yang membuat mereka lebih rentan. Kucing yang sedang menyusui atau belum divaksinasi juga harus segera dibawa ke dokter hewan. Jika kucing Anda mulai batuk parah, kesulitan bernapas, atau berhenti makan dan minum, segera bawa ke dokter hewan.