Whiskas imagery
Cari

Masukkan kata kunci di bawah ini untuk mencari artikel dan produk

Penyakit Kucing, Gejala dan Perawatannya

Siapa yang bisa tidak suka kucing? Cukup dengan hanya penampilan imutnya, makhluk mungil berbulu dan berwajah menggemaskan ini sudah bisa mencerahkan hari kita kapan saja. Sejak dahulu kala, kucing sudah dikenal sebagai hewan pendukung emosional paling ampuh bagi yang mencintainya. Membantu individu yang mengalami depresi maupun kegelisahan, bahkan yang mengalami cacat fisik dan mental lainnya.

Namun, bagaimanapun hebatnya sang kucing, perlu diingat bahwa mereka bukannya tidak mempan terhadap sebarang penyakit kucing. Maka, perlu adanya perawatan umum untuk masalah kesehatan mereka. Memastikan perawatan kesehatan terbaik untuk kucing kesayangan Anda bukan saja bermanfaat untuk memastikan mereka dapat hidup lama dan nyaman, tetapi juga untuk memupuk komunikasi di antara Anda dengan mereka. Juga, agar Anda pun tidak perlu ikut menjadi sakit bila membelai atau mengelus kucing Anda.

Kucing umumnya rentan terhadap beberapa jenis penyakit kucing. Penyakit tersebut dapat timbul dari sebab yang berbeda, dan tidak semuanya menular. Namun, penyakit ringan seperti diare ataupun serangan kutu bisa membuat kucing Anda tidak nyaman. Selain itu, beberapa penyakit seperti leukemia dan cacing jantung (heartworm) dapat menjadi penyakit kucing yang mematikan, atau berdampak buruk pada kehidupan kucing Anda. Oleh karena itu, sangat penting sebagai pemilik kucing untuk mengawasi gejala dan tanda yang dapat mengindikasikan gangguan kesehatan pada kucing Anda. Mengidentifikasi dan mendeteksi beberapa masalah kesehatan yang paling umum dapat membantu Anda mendapatkan diagnosis yang tepat untuk penyakit kucing dan perawatannya pada waktu yang tepat, dan juga dapat menghindari penyakit kucing yang mematikan. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang risiko kesehatan utama pada kucing dan bagaimana cara untuk merawat dan menghindarinya dalam artikel ini.

Beberapa jenis Penyakit Kucing

 

  • Diabetes:

Diabetes adalah salah satu dari jenis penyakit kucing yang umum, terutama bagi yang menderita obesitas. Diabetes pada kucing umumnya dilihat sebagai ketidakmampuan untuk secara alami menghasilkan kadar insulin yang cukup dalam tubuh untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Diabetes pada kucing dapat diamati melalui gejala dan penyakit kucing seperti sering haus dan buang air kecil, penurunan berat badan yang cepat, dan muntah. Seorang dokter hewan dapat merekomendasikan tes darah dan urin untuk menentukan apakah kucing Anda menderita diabetes, dan merencanakan diet khusus yang mengandung karbohidrat rendah dengan protein tinggi. Obat-obatan oral dan terapi insulin juga efektif dalam mengobati diabetes tetapi harus dilakukan hanya jika disarankan oleh dokter hewan Anda.

  • Penyakit Ginjal:

Kucing, terutama ras berbulu panjang di atas usia 7 tahun sangat rentan terhadap penyakit ginjal dan yang berhubungan dengan ginjal. Ini dapat terjadi karena beberapa alasan, tetapi sebagian besar adalah karena konsumsi bahan kimia atau zat beracun seperti antibeku, pestisida, atau bahkan ibuprofen, sejenis obat yang biasanya direkomendasikan untuk digunakan manusia. Kucing yang menderita penyakit ginjal umumnya menunjukkan gejala seperti rambut kering, penetesan air liur, bau mulut, sering haus, sering buang air besar, serta kerontokan rambut dan penurunan berat badan yang cepat. Penyakit ginjal adalah penyakit umum pada kucing dan merupakan salah satu kondisi paling fatal. Di mana, risikonya akan meningkat seiring bertambahnya usia. Jika kucing Anda menunjukkan gejala penyakit ginjal, adalah bijaksana untuk berkonsultasi dengan dokter hewan sesegera mungkin bagi mendapatkan diagnosis profesional tentang penyakit kucing dan perawatannya.

  • Penyakit FIV atau HIV yang spesifik pada kucing:

FIV, atau virus imunodefisiensi pada kucing (Feline Immunodeficiency Virus), adalah penyakit umum pada kucing yang mengancam kucing di seluruh dunia. Tidak seperti penyakit kucing lainnya, FIV menyerang sistem kekebalan pada kucing secara langsung, membuatnya lebih sensitif terhadap infeksi dan penyakit umum. Penyakit kucing yang mematikan ini sering menargetkan dan membunuh sel darah putih yang ada pada kucing Anda, dan juga meningkatkan kerentanan mereka terhadap infeksi sekunder. FIV bersifat menular dan ditularkan melalui luka gigitan yang dalam, atau dari induk ke anak-anaknya. Karena FIV bersifat lebih lambat, ia dapat tetap tidak terdeteksi selama bertahun-tahun sebelum kucing Anda mulai menunjukkan gejalanya secara visual. Jika kucing Anda mulai menunjukkan gejala dan penyakit kucing yang mengarah ke FIV, seperti kurang nafsu makan, penurunan berat badan, kualitas bulu yang buruk, diare kronis, kejang, dan tanda-tanda gangguan neurologis, penting untuk mendiagnosisnya untuk memastikan apakah itu FIV.

  • Leukaemia:

Leukemia adalah penyakit kucing yang fatal bagi kucing. Dari 85% kucing yang didiagnosis mengidapinya akan teregut nyawanya. Leukemia sering menekan sistem kekebalan pada kucing dan merupakan penyebab utama anemia dan limfoma. Leukemia pada kucing sering menyebar melalui virus yang ada dalam air liur dan urin dan dapat ditularkan dari satu kucing ke kucing lain melalui kontak dekat, berbagi mangkuk makanan, dan berkelahi. Anak kucing juga rentan terhadap leukemia karena berbagi plasenta ibu. Leukemia membawa gejala seperti diare, gangguan kulit dan kandung kemih, dan infertilitas. Untungnya, tingkat keparahan leukemia pada kucing telah turun selama bertahun-tahun karena perbaikan dalam teknologi vaksin dan teknik diagnostik.

  • Rabies:

Rabies merupakan salah satu jenis penyakit kucing dan gangguan saraf yang umum ditemukan pada hewan karnivora, termasuk kucing. Rabies pada kucing menyebar melalui gigitan dan cakaran dan dapat berakibat fatal jika menyebar ke seluruh sistem saraf termasuk otak. Apa yang membuat rabies sangat mengancam adalah fakta bahwa rabies dapat ditularkan ke manusia melalui air liur dari gigitan kucing rabies. Rabies pada kucing dapat menunjukkan tanda-tanda ekstrim dari gangguan sistem saraf pusat dan perubahan pola perilaku. Gejala dan penyakit kucing umum yang terkait dengan rabies termasuk penurunan berat badan, kejang otot, epilepsi, kelumpuhan tak terduga, hiperaktif dan agresi. Penyakit yang mematikan bagi kucing ini membutuhkan perhatian segera dari spesialis.

  • Cacing Jantung:

Penyakit cacing jantung adalah masalah kesehatan yang mengkhawatirkan pada kucing, disebarkan terutama oleh nyamuk. Penyakit yang mematikan bagi kucing ini sulit dideteksi dan jarang terdiagnosis sebelum terlambat. Cacing jantung adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh cacing sepanjang 30 cm yang hidup di jantung, paru-paru, dan pembuluh darah topikal, dan dapat memburuk dari waktu ke waktu, menyebabkan penyakit kucing pada paru-paru, gagal jantung yang akut, dan kerusakan organ terkait lainnya. Kucing yang menderita penyakit cacing jantung sering menunjukkan tanda-tanda seperti muntah, batuk, kejang, pingsan, dan kesulitan bernafas. Belum ada obat untuk mengobati kucing dengan penyakit cacing jantung, jadi satu-satunya pencegahan adalah penurunan risiko bagi kucing dari efek penyakit cacing jantung.

  • Hipertiroidisme:

Hipertiroidisme adalah kondisi umum pada kucing, yang disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebihan dari kelenjar tiroid pada kucing. Sebagai penyakit endokrin, hipertiroidisme sering kali dapat dideteksi pada kucing di atas usia 8 tahun. Laju metabolisme kucing dapat meningkat ke tingkat yang mengkhawatirkan sebagai efek hipertiroidisme, yang menyebabkan tekanan signifikan pada jantung, hati, ginjal, dan organ vital lainnya. Kecuali diobati dengan tepat, hipertiroidisme pada kucing dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, hipertensi, dan penyakit jantung yang dapat berakibat fatal bagi kucing kesayangan Anda. Jadi, jika Anda menemukan gejala potensial hipertiroidisme, seperti penurunan berat badan, diare, sering muntah, peningkatan rasa haus dan buang air kecil, kondisi bulu yang buruk, atau perubahan nafsu makan, penting untuk membuat janji pertemuan dengan dokter hewan Anda untuk menghindari penyakit kucing ini.

Bagaimana cara merawat kucing yang sakit?

 

  • Perawatan

Sebagaimana orang yang sakit, kucing kesayangan Anda juga layak mendapatkan semua cinta dan perhatian ekstra untuk sembuh dengan lebih cepat. Kucing biasanya tidak menyukai kebisingan yang keras atau tempat yang ramai, jadi jika kucing Anda sakit, menyediakannya tempat istirahat yang tenang jauh dari kebisingan akan sangat membantu dalam memastikan perawatan terbaik untuk kucing Anda. Selain tempat tidur yang hangat, pastikan mereka memiliki akses yang mudah dan nyaman ke makanan dan air, dan kotak pasir berada dalam jangkauan mereka. Saat kucing Anda masih dalam pemulihan dari suatu penyakit, penting untuk membiarkannya beristirahat, jadi hindari provokasi atau hal-hal yang membuat mereka kesal.

  • Perencanaan diet

Kucing yang sakit biasanya menghindari makan. Namun, mereka masih membutuhkan nutrien esensial untuk daya hidup dan kepulihan dari penyakit mereka. Jadi, penting untuk memastikan kucing Anda memiliki jumlah makanan dan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka dan tetap terhidrasi. Menyediakan air minum bersih dan makanan kucing segar dalam jumlah yang lebih sedikit dapat mendorong kucing Anda untuk makan dan minum.Namun, harus diingat bahwa kucing yang sakit tidak akan dapat mengandalkan makanan yang biasanya diberikan pada mereka karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan alergi makanan. Jadi, Anda dapat menyiapkan rencana diet anak kucing Anda setelah berkonsultasi dengan dokter hewan, demi memastikan makanan yang diberikan mengandung semua vitamin penting dan nutrisi yang dibutuhkan untuk proses pemulihan yang cepat.

  • Frekuensi kunjungan ke dokter hewan

Kucing harus dibawa ke dokter hewan minimal dua kali setahun, setiap enam bulan sekali. Namun, jika kucing Anda jatuh sakit atau sedang mengalami suatu penyakit, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan sesering mungkin. Tergantung pada tingkat kesehatan kucing Anda, kucing Anda mungkin memerlukan kunjungan dua kali sebulan, atau setidaknya setiap minggu.

  • Tindakan pencegahan untuk penyakit kucing dan perawatannya

Kucing yang sakit memerlukan tindakan pencegahan tertentu untuk kesejahteraan mereka, termasuk bagi Anda juga. Sangat penting untuk mencuci tangan Anda secara menyeluruh sebelum dan sesudah menyentuh kucing Anda untuk menghindari penularan kuman apapun. Membersihkan kotak pasir kucing Anda secara teratur juga penting untuk menghindari kontaminasi. Selain itu, dalam keadaan sakit, kucing Anda mungkin sedang tidak dalam suasana hati yang baik, jadi lebih baik untuk menghindari provokasi yang tidak perlu untuk kucing Anda, yang mungkin berakhir dengan goresan atau gigitan pada Anda. Selain itu, penting juga untuk menjaga kucing Anda tetap tenang, dan selalu berhubungan dengan dokter hewan Anda.

Pertanyaan Umum bagi Penyakit Kucing

  1. Apa saja penyakit kucing yang umum?

    Kucing cukup rentan terhadap beberapa penyakit. Oleh karena itu, penting untuk dapat mengidentifikasi beberapa penyakit yang paling umum pada kucing. Beberapa kondisi umum yang dapat membuat kucing kesayangan Anda jatuh sakit adalah leukemia, virus imunodefisiensi pada kucing (Feline Immunodeficiency Virus - FIV), diabetes, cacing jantung (heartworm), dan banyak lagi.

  2. Apa saja gejala kucing sakit?

    Jika kucing Anda menderita penyakit kucing, berikut adalah beberapa gejala umum yang dapat membantu mengidentifikasi penyakit tersebut. Gejala-gejala yang sering tampil tanpa adanya perubahan sikap: napas yang cepat dan sesak napas, namun disertai kehilangan berat badan yang mencolok, kerontokan rambut, muntah, dan diare.

  3. Bisakah manusia tertular penyakit dari kucing?

    Meskipun manusia tidak rentan terhadap penyakit khusus pada kucing, mereka masih bisa sakit karena bersentuhan dengan kucing yang sakit. Selain itu, kucing yang sakit sering membawa kuman berbahaya yang dapat menyebabkan potensi risiko kesehatan kecuali tindakan pencegahan keselamatan diikuti.

  4. Penyakit apa yang paling mematikan bagi kucing?

    Meskipun kebanyakan kucing memiliki pertahanan alami terhadap penyakit, beberapa kucing takluk pada penyakit yang paling mematikan. Beberapa penyakit kucing yang paling umum adalah leukemia (yang mengakibatkan beberapa risiko kesehatan yang akhirnya menyerang sistem kekebalan tubuh dan kegagalan sumsum tulang), dan virus imunodefisiensi pada kucing (Feline Immunodeficiency Virus – FIV, yang menyerang sistem kekebalan tubuh, membuat kucing rentan terhadap infeksi dan penyakit yang paling umum).

  5. Apa saja penyakit menular pada kucing?

    Panleukopenia pada kucing adalah salah satu penyakit kucing yang disebabkan oleh virus yang paling menular, yang menyebar melalui cairan tubuh, kutu, feses, serta melalui darah yang terkontaminasi, mangkuk air, kotak kotoran, dan pakaian. Ini juga dapat ditularkan ke anak kucing dari ibu yang tidak divaksinasi.

Whiskas brand imagery